4 Contoh Pidato Pendidikan Nasional, Moral, Sekolah dan Karakter

Hari pendidikan nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei ini menjadi momentum untuk mengenang kembali jasa pahlawan pejuang pendidikan. Pada zaman penjajahan dahulu, pendidikan menjadi suatu hal yang amat sulit didapatkan.

Oleh karenanya bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, sangat gigih memperjuangkan pendidikan untuk dinikmati oleh semua kalangan. Pada awalnya, hanya orang-orang kaya dan kaum ekspatriat lah yang berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Sementara pribumi yang tidak memiliki harta dibiarkan buta huruf begitu saja.  Selain itu, hendaknya momentum hari pendidikan nasional ini menjadikan kita lebih bersyukur. Bersyukur atas kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak.

Bersyukur atas jasa-jasa para guru yang ikhlas mengajarkan kita sesuatu yang belum kita ketahui sebelumnya. Kita bisa membaca, menulis, serta mengetahui banyak ilmu pengetahuan. mari kita haturkan terima kasih kepada guru-guru kita juga kepada pemerintah yang terus berusaha memajukan pendidikan Indonesia.

Hadirin sekalian yang saya hormati,  Di era globalisasi ini kita harus mampu bersaing dengan negara-negara lain didunia. Untuk dapat bersaing tentu kita harus memiliki keterampilan dan wawasan yang luas. dalam hal ini pendidikan menjadi satu media penting untuk kita mendapatkan kedua hal tersebut.

Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk generasi penerus menjadi pribadi yang berwawasan luas dan memiliki integritas. Oleh sebab itu, mari kita jadikan hari peringatan pendidikan nasional ini sebagai pemacu semangat untuk terus belajar tanpa henti. 

Hadirin yang berbahagia,

Pendidikan moral memegang peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan disamping pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa disertai moralitas yang baik, pendidikan akan menjadi timpang. Tanpa moral suatu bangsa dapat mengalami keterpurukan dan ketertinggalan.

Tentu hal tersebut berlawanan dengan tujuan utama pendidikan yaitu untuk menjadikan setiap warganya memiliki budi pekerti yang luhur serta wawasan yang luas. Pendidikan bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia yang arif dan bijaksana.

Di jaman modern ini, kita dimudahkan dengan kecanggihan teknologi untuk bisa berkomunikasi atau melakukan aktivitas lainnya. Contohnya adalah dengan kehadiran internet kita bisa dengan mudah mengakses informasi dengan cepat.

Namun, disisi lain, internet juga bisa membawa dampak negatif terutama pengaruhnya pada penggerusan moralitas. Seperti halnya situs-situs pornografi bisa dengan mudah di akses melalui internet. Tentu jika anak-anak tidak dibekali pendidikan moral yang baik, mereka akan sulit menentukan mana yang bik diikuti dan tidak.

Dalam pendidikan moral, peran sekolah serta orang tua menjadi faktor utama. Keluarga dalam hal ini orang tua memiliki andil besar untuk mengarahkan anak-anaknya dalam memilih informasi, menunjukkan mana yang baik dan mana yang buruk. Orang tua atau anggota keluarga lainnya juga harus menjadi teladan yang baik untuk di contoh oleh anak-anak.

Sementara itu, sekolah, sebagai lembaga pendidikan formal setelah keluarga, wajib mengajarkan anak-anak akan moral yang baik. Guru dapat menyampaikan kepada siswa-siswi tentang bagaimana beretika, sopan santun, serta sikap positif lainnya. 

Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan seseorang yang dilakukan melalui baik pelatihan maupun pengajaran. Sekolah merupakan lembaga formal pendidikan yang bertujuan untuk memberi pengajaran kepada siswa-sisi sehingga mereka bisa mengembangkan potensi yang di miliki.

Selain mengasah keterampilan, di sekolah, siswa-siswi juga diajarkan bagaimana berperilaku yang baik sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. Diharapkan, selain mendapatkan ilmu pengetahuan yang luas, siswa-siswi juga memiliki budi pekerti yang luhur.

Hadirin yang berbahagia,

Peran pendidikan sangatlah penting dimana kita dapat memperbaiki taraf kehidupan kita menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan gerbang dimana kita bisa masuk dan memperoleh ilmu pengetahuan yang seluas-luasnya.

Lalu, sekolah sebagai badan resmi pendidikan, memiliki tujuan mempertahankan nilai-nilai sosial serta budaya guna membentuk pribadi-pribadi yang berkualitas baik keilmuan serta perilakunya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga.

Pendidikan yang diajarkan dalam keluarga saja tidaklah cukup. oleh karenanya, sekolah hadir untuk menyempurnakan pendidikan seorang anak setelah mereka mendapatkan didikan orang tuanya. Di sekolah, anak-anak akan belajar bagaimana berinteraksi dengan teman-temannya yang mungkin tidak dilakukan ketika sedang dirumah. Sekolah juga menghadirkan insan-insan pendidik yang tulus mengajarkan peserta didik akan ilmu pengetahuan baik umum maupun keagamaan. 

Pendidikan karakter yang dimaksud adalah pengajaran mengenai tata krama, etika, sopan santun serta norma sosial lainnya. Tujuan dari pendidikan karakter yakni membentuk anak-anak memiliki moralitas atau budi pekerti yang luhur.

Penanaman sikap tanggung jawab, jujur, berjiwa kepemimpinan, serta memiliki kepedulian akan terlaksana melalui pendidikan karakter.  Penanaman karakter yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia merupakan modal penting dalam menjalani kehidupan.

Pendidikan berkarakter diharapkan mampu mengarahkan setiap anak dalam menyaring informasi yang didapatkan. Pada era globalisasi ini, budaya asing tidak dapat terelakkan lagi. Karakter-karakter dari budaya asing tersebut banyak yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.

Sehingga anak-anak diharapkan dapat memilah dan memilih karakter mana yang sesuai dan tidak sesuai.  Lingkungan serta keluarga sangat berperan dalam pendidikan karakter. Keluarga wajib memberikan pengajaran karakter seperti mengambil keputusan dan mengarahkan mana yang harus di pilih dan tidak.

Sementara itu, lingkungan sekolah memiliki kewajiban mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang baik untuk memupuk kesadaran siswa memiliki karakter yang baik. Tenaga pendidik disekolah bertanggung jawab memberikan tauladan yang baik kepada peserta didik.

Sehingga pserta didik akan mencontoh dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka.  Pendidikan berkarakter sebaiknya disampaikan sejak dini yaitu saat masih anak-anak atau remaja. Karakter yang tumbuh dari kebiasaan akan melekat terutama jika sudah dilakukan sejak anak-anak. Sehingga diharapkan bahwa anak-anak atau remaja yang mendapatkan pendidikan berkarakter saat dewasa kelak tidak akan mudah terpengaruh.

Mereka mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan norma-norma sosial dan baik. Selain itu mereka akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab terkait keputusan yang mereka ambil.  Pendidikan berkarakter akan menjadikan seseorang menjadi pribadi yang bisa membawa diri dimana pun ia berada.

Seseorang dengan jiwa kepemimpinannya mampu menyampaikan aspirasi dengan baik juga mampu mengayomi orang lain dengan baik pula. Sikap jujur yang tertanam juga membuat seseorang dipercaya oleh orang lain dalam melakukan amanat yang di berikan.

Selain itu, norma-norma sosial bangsa Indonesia yang tertanam juga akan menunjukan identitas rakyat Indonesia yang berintegritas. Mampu bersaing dengan negara lain tanpa harus meninggalkan karakteristik bangsa sendiri.  Pendidikan karakter memainkan peran penting dalam mencapai tujuan bangsa Indonesia.

Keseimbangan antara wawasan yang luas serta moralitas yang berkualitas merupakan pencapaian utama dari proses pendidikan. Pendidikan berkarakter mencetak pribadi-pribadi unggul yang memiliki keterampilan serta keluhuran budi pekerti.

Oleh karenanya untuk mensukseskan tujuan mulia ini, peran serta instansi pendidikan dan keluarga akan sangat menentukan. Karakter yang baik akan bermula dari penerapan-penerapan sikap yang baik pula. Penerapan tersebut berawal dari adanya pengajaran serta adanya sosok panutan.

Para  orang tua dan tenaga pendidik atau guru dalam hal ini menjadi fasilitator serta rujukan bagi anak-anak atau peserta didik. Pada akhirnya, tidak hanya anak-anak saja yang memainkan peran utama namun orang dewasa pun demikian.